Kandangan (MAN 1 HSS) – “Kebaya jati diri
Perempuan Indonesia harus dilestarikan,”ujar Kepala Madrasah (Kamad) Madrasah
Aliyah Negeri (MAN) 1 Hulu Sungai Selatan (HSS) Akhmad Yani, S.Pd.I , Rabu ( 24/07/24) di Halaman MAN 1 HSS.
Menurut Akhamd Yani mengatakan kebaya
memiliki sejarah panjang dalam perjuangan perempuan Indonesia. Di masa lalu,
kebaya dikenakan oleh para pejuang perempuan selama masa pra dan pasca
kemerdekaan. Kini, kebaya masih eksis digunakan dalam berbagai momen penting,
seperti upacara adat, kegiatan nasional, momen kelulusan, dan pernikahan.
“Berbicara tentang kebaya adalah berbicara tentang jati diri perempuan
Indonesia melalui pakaian. Setiap unsur yang ada dalam sehelai kain kebaya
tidak hanya memancarkan pesona perempuan yang memakainya, namun juga berbagai
makna mendalam yang ada di baliknya,” ujar.
Selanjutnya Akhmad Yani menekankan pentingnya melestarikan
kebaya sebagai bagian dari identitas perempuan Indonesia. Upaya pelestarian tersebut
harus dilakukan, baik dalam ruang tertutup seperti talkshow, seminar, dan
kajian ilmiah, maupun di ruang terbuka melalui parade, lomba, fashion show, dan
berbagai kegiatan menarik lainnya yang dapat melibatkan anak muda. “Jangan
sampai kebaya hanya identik dengan perayaan hari-hari tertentu atau kegiatan
sakral yang formal dalam organisasi atau instansi tertentu. Di samping
meningkatkan kualitas dan model kebaya yang mengikuti perkembangan zaman, tak
kalah pentingnya adalah memberikan apresiasi kepada setiap insan/organisasi
yang berkomitmen dalam melestarikan budaya bangsa seperti kebaya,” pungkasnya.
Sementara itu, salah satu guru mengaku sangat
senang memakai baju kebaya. Ia berharap dengan adanya hari kebaya bisa menjadi
inspirasi generasi muda dalam mencintai Indonesia dan menjadi spirit dalam
mewarisi dan melestarikan kebaya sebagai budaya tak benda, serta terus-menerus
berinovasi dalam mengenalkan kebaya bukan hanya dalam lingkup lokal, nasional
tetapi juga dunia internasional.
(Rep:Bahrul:Ft:Dayah)
0 comments:
Posting Komentar